Perpustakaan Keliling DPAD Kota Tangerang Kunjungi Lapas Anak, Bawa Semangat Literasi
Jangkauan Tanggerang Selatan – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang terus memperluas jangkauan literasi melalui layanan perpustakaan keliling. Kali ini, tim mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang untuk menyebarkan semangat membaca dan belajar di kalangan warga binaan muda.
Kepala DPAD Kota Tangerang, Engkos Zarkasry, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memastikan akses literasi bagi semua kalangan, termasuk anak-anak yang tengah menjalani masa pembinaan.
“Literasi adalah hak semua orang, termasuk anak-anak di dalam lapas. Dengan membaca, mereka tetap bisa belajar dan menatap masa depan lebih baik,” ujar Engkos.
Dalam kunjungan tersebut, tim DPAD membawa puluhan buku bacaan yang terdiri dari cerita anak, buku pengetahuan umum, hingga buku motivasi. Buku-buku ini dapat dibaca di tempat maupun dipinjam oleh warga binaan.
Baca Juga : Satpol PP Gelar Operasi Praktik Prostitusi di Kecamatan Mauk & Kemiri
Kehadiran layanan ini disambut dengan antusiasme tinggi. Para anak binaan terlihat aktif memilih buku dan berdiskusi dengan petugas perpustakaan. Mereka tampak gembira mendapatkan kesempatan untuk membaca buku-buku baru yang menarik dan edukatif.
Tak hanya menghadirkan buku, tim perpustakaan keliling juga mengadakan sesi baca bersama dan motivasi singkat. Tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat, menumbuhkan kepercayaan diri, dan memberi harapan kepada para anak binaan selama menjalani pembinaan.
Engkos berharap kunjungan ini menjadi langkah awal yang nyata untuk membangun kolaborasi jangka panjang antara DPAD dan lembaga pembinaan, sehingga keduanya dapat bersama-sama menciptakan ruang belajar yang lebih ramah, inklusif, dan suportif bagi para peserta didik.
“Kami ingin hadir secara berkelanjutan agar literasi bisa menjadi bagian dari proses pembinaan anak-anak ini,” tutupnya.
Dengan program seperti ini. DPAD Kota Tangerang menegaskan bahwa literasi bukan hanya milik sekolah atau rumah, tetapi juga milik semua anak, di mana pun mereka berada.
